Kegiatan PMBA Demi Cegah Stunting
Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada anak yang biasanya diakibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama dengan berbagai faktor, antara lain: kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Kondisi ini tentu mengakibatkan anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan, dan berisiko mengidap penyakit metabolik serta degeneratif pada kemudian hari.
Menurut World Health Organization (WHO) dalam Resolusi World Health Assembly (WHA) nomor 55.25 tahun 2002 tentang Global Strategy of Infant and Young Child Feeding melaporkan bahwa 60% kematian balita langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kurang gizi dan 2/3 dari kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Pemberian makanan yang terlalu dini dan kurang tepat pada anak dapat menyebabkan kurang gizi pada anak.
Salah satu kegiatan sosialisasi pentingnya nutrisi pada 1000 HPK untuk pencegahan stunting adalah kegiatan terkait Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang tepat. Rekomendasi WHO terkait PMBA adalah : Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif 6 bulan, Makanan Pendamping ASI diberikan di usia 6 bulan sambil melanjutkan pemberian ASI, Pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan tindakan yang dilakukan segera setelah bayi lahir. Caranya yaitu dengan meletakan bayi menempel di dada atau perut ibu, dibiarkan merayap mencari puting agar bayi menyusu sampai puas. Proses ini berlangsung minimal 1 (satu) jam pertama semenjak bayi lahir. Setelah melakukan proses IMD, bayi diberi ASI secara eksklusif tanpa tambahan apa pun selama 6 bulan. Bayi baru bisa diberi Makanan Pendamping Asi (MP ASI) setelah berusia 6 bulan.
Pada pemberian MP ASI ada strategi-strategi yang harus dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam memberikan makanan pada bayi dan anak sehingga kecukupan gizinya terpenuhi. Strategi tersebut antara lain : tepat waktu, adekuat, aman dan higienis, serta diberikan secara responsif. Selain itu dalam Pemberian MP-ASI juga harus memperhatikan beberapa hal antara lain : Jadwal, Lingkungan dan Prosedur.
Jadwal pemberian makan pada bayi dan anak sebaiknya teratur, durasi makan tidak lebih dari 30 menit, tidak menawarkan makanan camilan pada saat jadwal makanan utama. Faktor lingkungan yang perlu diperhatikan dalam memberikan MP ASI yaitu buatlah lingkungan yang menyenangkan, siapkan serbet agar tidak berantakan, usahakan tidak ada gangguan yang dapat mengalihkan perhatian anak, dan jangan memberikan makanan sebagai hadiah.
Untuk prosedur pemberian MP ASI adalah dengan memberikan makanan dalam porsi yang kecil, berikan makanan utama dahulu baru minum, ketika anak sudah bisa memegang makanan sendiri atau memegang sendok sendiri dorong agar anak bisa makan sendiri, lalu bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan, tawarkan kembali makanan secara lebih netral dan tidak memaksa. Bila setelah 10 – 15 menit anak tetap tidak mau makan, akhirilah proses makan. Setelah itu bersihkan mulut anak jika sudah selesai makan.
Penulis : Atep Yanyan Saepul Romdon /Magang
Sumber : pkmgodean1.slemankab.go.id