You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.

Sistem Informasi Desa Narawita

Kec. Cicalengka, Kab. Bandung, Prov. Jawa Barat

Semua Pihak Harus Bekerja Sama Pada Masa AKB



Semua Pihak Harus Bekerja Sama Pada Masa AKB

Sumber gambar : Pemkes.Kemkes.go.id

Adaptasi kebiasaan baru merupakan langkah yang diterapkan pemerintah dalam masa pandemi ini. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Presiden RI Joko Widodo dalam pidato resminya di Istana Merdeka (15 Mei 2020) menyatakan bahwa: “Kehidupan Kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan. Itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai New Normal atau tatanan kehidupan baru. ”.

Adaptasi kebiasaan baru diterapkan agar masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Bekerja, bersekolah, dan bersosialisasi dengan orang lain. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, memenuhi asupan gizi serta menjaga daya tahan tubuh dengan berolahraga. Namun jika masih banyak yang tidak taat pada protokol kesehatan ini, tentu hal tersebut akan menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat luas.

Setelah di terapkannya adaptasi kebiasaan baru, kasus positif corona di Indonesia hingga 5 September 2020 mencapai 187.537 kasus, dengan pasien sembuh sebanyak 134.181 dan meninggal sebanyak 7.832. Seiring berjalannya waktu, jumlah tersebut akan terus bertambah jika masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan yang telah diterapkan.

Apakah bertambahnya kasus positif corona di Indonesia akan membuat masyarakat cemas? Mungkin hanya segelintir orang saja, sedangkan kebanyakan orang tidak terlalu memedulikan hal tersebut. Dibuktikan dengan banyaknya orang yang tidak menerapkan protokol kesehatan, apalagi masyarakat yang tinggal jauh dari perkotaan.

Lalu siapa yang salah disini? Pada kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini, pemerintah bisa saja disalahkan. Alasannya karena pemerintah membuat kebijakan yang berubah-ubah. Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang ternyata membuat banyak masyarakat keberatan akhirnya di ubah pada normal baru lalu Adaptasi Kebiasaan Baru atau AKB.

Memang pada nyatanya, PSBB membuat masyarakat menengah ke bawah kesulitan ekonomi. Bahkan diberitakan ada yang meninggal justru karena kelaparan, bukan karna virus corona. Semakin banyaknya protes dari masyarakat akhirnya pemerintah mempercepat bantuan sosial untuk disalurkan kepada masyarakat. Bantuan tersebut akhirnya berjalan sudah dari bulan-bulan lalu.

Sebagian masyarakat tidak terlalu mengindahkan himbauan pemerintah untuk mengatasi pandemi virus corona. Disini bisa disimpulkan bahwa masyarakat pun bersalah. Dalam mengatasi hal ini pemerintah tidak hanya memberikan bantuan saja, tapi harus melakukan sosialisasi rutin mengenai penerapan protokol kesehatan secara menyeluruh terutama pada masyarakat desa. Kesadaran masyarakat akan ancaman wabah virus corona harus ditingkatkan kembali karena pandemi ini belum benar-benar berakhir. Dalam hal ini harus ada kerja sama dari semua pihak.

Sumber :

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pw7bii282

http://promkes.kemkes.go.id/menuju-adaptasi-kebiasaan-baru

https://covid19.go.id

https://skata.info/article/detail/690/bersiap-dengan-adaptasi-kebiasaan-baru-new-normal

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/2020/05/13/16211701/aduan-yang-diterima-ombudsman-dari-bansos-tak-merata-hingga-tak-jelasnya

Penulis : Desi Sartika/Magang

Bagikan artikel ini:
Komentar