You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Narawita
Desa Narawita

Kec. Cicalengka, Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA NARAWITA "NARAWITA NGEUREUYEUH" SEJARAH DESA

Bapak Hj. Holidin: Arsitek Pembangunan dan Pelayan Masyarakat Desa Narawita

Asep Purnama Soemantri 27 Mei 2025 Dibaca 30 Kali
Bapak Hj. Holidin: Arsitek Pembangunan dan Pelayan Masyarakat Desa Narawita

Kepala Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung

Latar Belakang dan Kehidupan Pribadi

Bapak Hj. Holidin, S.Pd., M.Pd. lahir di Kampung Cilame, Desa Narawita, Kabupaten Bandung pada tanggal 26 Juni 1978. Beliau merupakan putra daerah asli yang sejak kecil telah tumbuh dalam lingkungan masyarakat yang religius dan penuh nilai kebersamaan.

Tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh dalam kehidupannya adalah para ulama dan tokoh masyarakat dari wilayah Cicalengka, baik yang telah wafat maupun yang masih aktif sebagai penerus perjuangan dakwah dan pembangunan masyarakat. Keteladanan mereka menjadi landasan kuat dalam membentuk karakter dan visi hidup beliau.

Sejak kecil, Bapak Holidin bercita-cita menjadi seorang arsitek. Meski cita-cita itu tidak sepenuhnya tercapai, semangatnya untuk membangun tetap terwujud dalam kapasitasnya sebagai Kepala Desa, di mana beliau tetap menjadi "arsitek" pembangunan masyarakat dan infrastruktur desa.

Pendidikan dan Karier Awal

Pendidikan dasar beliau ditempuh di SD Cilame Kapermat Nagreg, kemudian melanjutkan ke SMPN Citaman Nagreg dan SMA Almaarij Nagreg. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, beliau melanjutkan ke jenjang S1 di STA Al-Musdariyah dan berhasil meraih gelar Magister Pendidikan (S2) dari Institut Madani Nusantara, Sukabumi.

Sebelum menjabat sebagai Kepala Desa, Bapak Holidin telah aktif sebagai Ketua RW dan juga seorang pengusaha. Ia pernah mengelola usaha showroom kendaraan bekas (memegang delapan showroom) selama empat tahun, serta mengelola usaha material bangunan. Pada tahun 2007, beliau mendirikan showroom motor bekas sendiri bernama Barokatul Abadi Motor, yang bekerja sama dengan PT Adira Dinamika Multi Finance.

Dari pengalaman tersebut, beliau mendapatkan banyak pelajaran berharga, khususnya dalam hal fokus, keuletan, kesabaran, dan pentingnya doa dalam menghadapi tantangan, baik dalam dunia usaha maupun kehidupan berkeluarga.

Awal Menjadi Kepala Desa

Motivasi utama Bapak Holidin dalam mencalonkan diri sebagai Kepala Desa adalah untuk melayani masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, dan membangun Desa Narawita agar menjadi lebih maju. Beliau terpilih secara demokratis melalui pemilihan langsung oleh masyarakat desa.

Tantangan terbesarnya saat mulai menjabat adalah menjadi jembatan yang adil dan netral dalam menyelesaikan konflik antarwarga. Ia berperan sebagai mediator yang harus mampu menemukan solusi yang dapat diterima semua pihak, serta menjaga stabilitas sosial.

Menjadi Kepala Desa adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan tanggung jawab. Beliau berkomitmen membawa perubahan positif melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan keamanan. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda.

Kepemimpinan dan Program Kerja

Visi:
"Mewujudkan Desa Narawita yang lebih maju, berprestasi, berbudaya, dan kreatif melalui peningkatan sumber daya manusia, kemampuan ekonomi, dan kepedulian sosial."

Misi:

  1. Meningkatkan kualitas SDM perangkat desa dan masyarakat.
  2. Menciptakan lingkungan desa yang aman dan nyaman.
  3. Memelihara budaya gotong royong dan kekeluargaan yang religius.
  4. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk kemandirian desa.
  5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sektor pertanian.
  6. Meningkatkan spiritualitas dan ketakwaan masyarakat.
  7. Mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di desa.

Selama enam tahun menjabat, Bapak Holidin telah merealisasikan berbagai program unggulan, terutama dalam pembangunan infrastruktur dan perbaikan rumah tidak layak huni. Di sektor pendidikan, beliau berhasil mendirikan SMA Terbuka dan memperluas akses pendidikan anak usia dini, dari yang semula hanya satu PAUD/TK menjadi lima lembaga pendidikan anak usia dini.

Tantangan terberat datang saat awal menjabat, di mana pandemi COVID-19 melanda. Masyarakat mengalami pro dan kontra, terutama terkait program vaksinasi. Beliau menyikapinya dengan pendekatan edukatif dan sosialisasi yang intensif, khususnya kepada tokoh agama dan masyarakat.

Untuk menjaga komunikasi dengan warga, beliau menjalankan program Jumat Keliling dua kali dalam sebulan, serta aktif hadir dalam kegiatan pengajian malam. Hal ini menjadi sarana efektif untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat.

Menurut beliau, pemuda dan perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan desa. Oleh karena itu, pembinaan dan edukasi terus dilakukan agar mereka menjadi generasi yang produktif dan bebas dari pengaruh negatif, seperti narkoba dan perjudian. Salah satu solusi yang diterapkan adalah menggiring mereka ke kegiatan positif seperti olahraga dan kewirausahaan.

Kehidupan Pribadi dan Tugas Publik

Sebagai Kepala Desa, waktu Bapak Holidin banyak tersita untuk melayani masyarakat. Sekitar 60% waktu dihabiskan di lapangan, dan sisanya di kantor desa. Namun, pembagian waktu tetap dilakukan dengan perencanaan agenda yang jelas. Ia juga melibatkan istri dan perangkat desa seperti Sekretaris Desa dan Kepala Dusun untuk membantu menjalankan tugas-tugas harian.

Sumber semangat beliau berasal dari niat yang tulus untuk berikhtiar dan bermanfaat bagi orang lain. Keinginan kuat untuk memberikan perubahan dan pemanfaatan fasilitas publik menjadi motivasi utama dalam menjalankan tugas pengabdian.

Refleksi dan Harapan

Momen paling mengharukan selama menjabat adalah ketika melihat langsung penderitaan warga yang mengalami musibah, seperti rumah roboh atau tidak memiliki akses BPJS. Beliau merasa terpanggil untuk segera membantu dan mencari solusi.

Untuk generasi muda, beliau berharap mereka menjadi agen perubahan yang kritis dan visioner. Pemuda harus memiliki keterampilan ekstra, daya juang tinggi, serta fokus pada pendidikan agar mampu menghadapi tantangan masa depan. Tanpa peran aktif anak muda, pembangunan desa akan stagnan.

Jika suatu saat nanti tidak lagi menjabat, Bapak Holidin ingin meninggalkan warisan berupa tata kelola desa yang baik, berkelanjutan, dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Beliau berharap nilai-nilai gotong royong, semangat belajar, serta keberlanjutan pembangunan fisik dan nonfisik terus dijaga oleh penerusnya. Ia menekankan pentingnya pendidikan sebagai pondasi utama dan mengajak masyarakat untuk berpikir maju serta menjadi ahli di bidangnya.

 

“Jika jabatan berakhir, biarlah kebaikan tetap tinggal. Karena desa bukan hanya tempat tinggal, tetapi tempat bertumbuh bersama.”
— Bapak Hj.Holidin, S.Pd, M.Pd

 

Ditulis oleh: Regi Ridwan Gunawan
Mahasiswa KKN UNINUS 2025 – Desa Narawita

 

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

APBDes 2025 Pendapatan

APBDes 2025 Pembelanjaan